Jumat, 05 Juli 2013

KADANG AKU BERFIKIR BEGINI



Saudara-saudari kita dari berbagai kalangan yang senang melakukan ritual-ritual agama yang sebenarnya tidak ada dalam syari'at itu sejatinya menginginkan kebaikan untuk agamanya, apabila dilihat dari semangat dan pengorbanannya , tentu saja semangat dan pengorbanan mereka sangat besar dan dengan itu saudara-saudara kita itu berharap pahala dan kebaikan. hanyasaja sayangnya diantara mereka tak faham bahwa hal yang mereka lakukan -yang tak ada dalil dalam syari'at- itu sebenarnya sia-sia bahkan terganjar dosa karena telah mengada-ada dalam agama..

seharusnya, hal yang sangat miris tersebut -yaitu saudara kita udah capek-capek berbuat kebaikan tapi berbuah dosa- menjadikan tumbuhnya rasa kasih sayang dan iba didalam hati-hati kita, orang yang telah Allaah beri nikmat dengan mengetahui sunnah.

seringkali diantara kita (dan saya juga) mengingatkan mereka yang melakukan hal tersebut dengan cara-cara yang :

1. memberi nasihat secara langsung dan men-judge tanpa tendeng aling-aling, langsung tancap gas " ukhti ini Bid'ah , tak ada dalil untuk ini , bla bla"
terkadang orang yang belum faham bid'ah itu apa, akan sangat mudah tersinggung dengan vonis telak seperti ini, dan saya pun sudah merasakan hal ini, ketika melakukan dakwah dengan cara "menembak langsung", usahakanlah ketika kita akan menyampaikan kebaikan apalagi hal ini sangat sensitif, maka lihatlah situasi dan kondisi , jangan sampai malah mudharat besar yang didapat.

misal, warga kampung A mau tahlilan, lalu anda sebagai warga diundang , anda kepada sang pengundang dengan serta merta jawab "Maaf pak, tahlilan bid'ah saya ga ikutan ". kita bayangkan bagaimana perasaan si pengundang? saya yakin kita pasti jadi bahan gunjingan.

satu hal yang harus jadi penekanan, apabila kita belum menegakkan hujjah dengan hikmah dan ilmu pada orang yang melakukan perbuatan bid'ah tersebut maka jangan langsung tembak, kecuali memang yang bersangkutan udah faham tapi ngeyel

Pernah suatu kali saya menjadi panitia Tabligh Akbar disuatu Masjid Di Depok, ketika itu ada teman akhowat yang membantu dan dia baru ngaji ketika itu, pakaiannya pun masih biasa. namun sedang berusaha didekatkan pada sunnah . kala itu kami mau salaman dengan ibu-ibu panitia yang lain, dan teman akhwat saya yang baru nagji ini menyodorkan tangan sama salah seorang ibu pengajian dan mau cipika cipiki seperti kebiasaan akhwat kalau bertemu. dan Guess what ? ibu-ibu tersebut menolak teman saya dan berkata , yang kaya gini ga diajarkan sama nabi , ini bid'ah...

saya langsung mengelus dada tepok jidat, karena melihat raut yang berbeda dari wajah teman saya setelah mendengar perkataan ibu tersebut.
benar memang Qulil haq walau kaana murran, tapi Think : harus lihat situasi dan kondisi, bagaimana kalau dengan itu teman saya yang mau mendekat pada sunnah itu jadi menjauh karena ditembak kaya gitu? sementara dia belum tahu...

kisah lain. disuatu kajian yang saya hadiri dengan seorang ustadz yang masih sangat muda dan penuh semangat, namun kala itu sang ustadz -Hafidzhahullaah- masih kurang "lembut" dalam menuturkan materi dakwah. dalam bahasannya sang ustadz menembak dengan sangat tajam masalah-masalah harokah, majalahnya , demo dan orang-orangnya dengan menyebutkan nama yang jelas. dan tahukah anda?? dihalakoh tersebut ada mustami yang ternyata baru mengenal sunnah dan baru akan meninggalkan halakoh yang dibahas sang ustadz tadi, gara-gara ceramah yang sangat keras ini, sang mustami pun akhirnya nda mau kajian lagi, hilanglah salah satu unta kita..
tapi sang ustdaz Alhamdulillaah sekarang sudah sangat baik dan dahulu telah merasa khilaf dengan ceramahnya kala itu..

teman, tidak semua hati bisa disentuh dengan yang keras, dan tidak semua orang telah kuat imannya sehingga akan tetap tegar meski diterpa badai,,

jadilah hikmah, dan berilah udzur pada manusia

apakah mereka yang melakukan kebid'ahan yang kita cela karena tak mau berubah itu, sudah kita berusaha untuk mendoakan mereka dikegelapan malam? berdoa dengan tulus inginkan kebaikan untuk mereka?? atau hanya tertulis dari status-status saja yang terkadang dengan menggunakan kalimat yang "tak nyaman" dibaca

mari kita napak tilas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar