Kehidupan didunia ini ibarat roda yang berputar. Kadang kita berada dibawah sehingga menyebabkan kita merasa sangat sengsara dan merana dan terkadang kita berada diatas yang dengannya terbetik rasa bangga atau bahkan kesombongan.
Tak bisa dipungkiri, bahwa fitrah manusia itu selalu menginginkan ketinggian. Tak mau kiranya hanya menjadi manusia “pasaran” atau standar-standar aja, baik dari segi kompetensi, kecerdasan, prestasi dan paling penting adalah ilmu dan ‘amal dalam hal ukhrawi.
Salah satu kunci untuk meraih kesuksesan adalah semangat yang tinggi. Dalam salah satu bukunya Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kita harus memiliki dua kekuatan yaitu kekuatan ilmu dan kekuatan ‘amal. Kekuatan ibarat kendaraan untuk meraih kesuksesan. Tiadalah mungkin seseorang akan sampai pada tujuan namun dia tak punya kendaraan.
Seorang Ulama berkata ( dengan bahasa yang saya sesuaikan) : “ sungguh celaka orang bodoh yang tenggelam, ia melihat tepian laut dari kejauhan, tapi ia tetap berharap tepian pantai akan berenang kearahnya. Tentu saja, pantai tetap diam dan membiarkan ruh si bodoh ditelan kedalaman air”
Seringkali ilustrasi diatas terjadi dalam gambaran hidup kita, kita menginginkan kehidupan dunia yang baik, menginginkan harta yang banyak dan kehidupan sosial yang baik . namun, kita malas untuk berusaha, malas untuk bekerja dan malas untuk mencoba inovasi-inovasi untuk mencapai semua yang kita mimpikan.
Terlebih dalam urusan akhirat, kita memimpikan untuk meraih surga dan bersenang didalamnya, namun jiwa kita tetap lalai dan tenggelam dalam dosa, malas beribadah, banyak menyia-nyiakan waktu. Dan hanya mengukir harap. Lalu bagaimana mungkin kita akan menuai sementara kita tidak pernah menanam ?
Sekarang, selagi hayat masih dikandung badan. Cobalah kita Tanya diri kita, sepanjang usia kita telah sampai. Apa pencapaian yang telah kita buat? Apakah kita lebih banyak berkorban untuk meraih kebaikan atau malah lebih banyak mengorbankan kebaikan untuk meraih kesenangan pribadi?
Apakah kita lebih banyak memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang membuahkan manfaat atau hanya membuang-buang waktu untuk hal yang malah mendatangkan mudharat?
Seringkali diantara kita mengagumi orang-orang sukses dan berdecak kagum serta merasa minder dengan mereka. Dalam hati kita berfikir “ah aku mah Cuma begini aja”.
STOP. Berhentilah jadi pengagum dan penonton orang lain. Sungguh sebenarnya kita (saya dan anda) memiliki potensi untuk menjadi lebih baik dan memproduksi sesuatu yang baik. Yang membedakan adalah adanya kemauan atau tidak.
Berdasarkan hasil sensus saya dari ke-kepo-an saya selama ini, rata-rata orang yang sukses dan menuai kekaguman dari banyak manusia adalah orang yang mau berusaha lebih dari lainnya. Tetap belajar saat orang lain dalam kelalaian, dan tetap membuka mata saat orang lain telah tenggelam kea lam mimpi. Intinya adalah harus mempunyai usaha lebih.
Dan kembali ke laptop. Modal awal yang ahrus kita miliki adalah HIMMAH AL-ALIYAH yaitu semangat yang tinggi, yang dengannya kita akan berusaha untuk meraih ilmu dan beramal dengannya.
Apabila meraih semangat itu susah , maka mohonlah kepada Allaah dalam setiap doa-doa dan dekati oarng-orang yang mempunyai semangat yang tinggi agar anda tertulari.
Lakukan yang terbaik, semoga kita jadi hamba Allaah yang beruntung. :)))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar