Syahwat perut termasuk diantara pembinasa yang paling besar. karenanya Nabi Adam 'Alaihissalam terusir dari surga. dari syahwat perut akan muncul syahwat kemaluan dan ambisi kepada harta, selain itu syahwat perut akan menimbulkan berbagai risiko penyakit mulai dari penyakit yang sifatnya ringan sampai penyakit degeneratif ( jantung, Diabetes Mellitus, stroke ) Dalam Hadist disebutkan bahwa Rasulullaah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, " orang mukmin makan dengan satu perut, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh perut " ( HR Muslim 2060) Dalam Hadist lain Rasulullaah shallallahu alaihi wasallam menambahkan " Bani Adam tidak mengisi bejana yang lebih buruk daripada perutnya, Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan yang menegakkan tulang sulbinya. Bila memang harus, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya" (HR Ahmad 17115) Dalam ilmu kesehatan modern. manusia dianjurkan untuk makan sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas fisiknya. semakin rendah aktivitas fisik seseorang , maka kebutuhan akan makanannya pun semakin sedikit. seseorang yang tidak mengatur asupan makannya akan berpotensi mengalami kegemukan yang menyebabkan produktifitas menurun, mudah ngantuk dan pada akhirnya akan membuat malas beribadah, tentu hal ini sangat tercela dan merugikan. Uqbah Ar-Rasibi -Rahimahullaah- berkata, aku pernah datang kepada Al-Hasan yang saat itu sedang makan, maka beliau berkata, " silakan". aku menjawab, " aku sudah makan sampai aku tidak bisa makan lagi ", maka timpal beliau, " apakah seorang muslim makan sampai tidak bisa makan lagi, ? Makan secara seimbang dapat membuat badan sehat dan produktifitas meningkat. caranya yaitu dengan tidak makan sebelum ingin karena keinginanan untuk makan itu ada dua jenis ; yang pertama karena memang tubuh sudah membutuhkan energi untuk aktivitas dengan menurunnya kadar glukosa darah sehingga hipotalamus mengirimkan sinyal bahwa tubuh membutuhkan makanan, yang kedua, karena faktor appetite (nafsu makan) yang tidak terkontrol namun bukan karena kebutuhan, biasanya yang seperti ini berpotensi mengalami kegemukan dan usahakan untuk tidak makan sampai terlalu kenyang. berhentilah makan ketika kita sudah merasa cukuo hilang rasa laparnya, meskipun keinginan untuk makan masih ada. Sebaiknya, seorang muslim benar-benar menjaga apa yang dimakannya serta memperhatikan jumlahnya . jangan sampai melebihi kebutuhan sehingga menyebabkan mudharat dan kemalasan dalam beribadah... (Mengambil Fa'idah dari Mukhtasar Minhajul Qashidin karya Imam Ibnu Qudamah Almaqdisi hal 301-302 ) |
Catatan hati seorang ahli gizi, muslimah, wanita biasa yang punya banyak cita-cita dan berusaha untuk mewujudkannya
Minggu, 07 Juli 2013
Bagaimana Cara Mengekang Syahwat Perut ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar