|

Maksud dari judul tulisan diatas ini adalah, belum tentu seseorang yang
suka memberi nasihat, menulis nasihat-nasihat kebaikan adalah orang
yang terlepas dari cela. boleh jadi, dengan nasihat yang dia berikan
adalah bentuk nasihat untuk dirinya sendiri yang ingin dibagi dengan
orang lain, atau suatu hal buruk
yangpernah dia alami dan tak mau orang lain melakukan hal yang sama,
atau sebagai bentuk kecintaan kepada saudaranya sehingga dengan nasihat
yang dia berikan dia inginkan kebaikan untuk saudaranya.. dan
juga belum tentu orang yang diberi nasihat adalah orang yang mempunyai
cela, sehingga sampai timbul khusnudzhan pada pemberi nasihat , bahwa
orang yang suka menasihati itu sok alim, sok pinter, sok-sokan..tidak
kawan , bukan begitu Allaah Ta'ala Berfirman dalam surat Al-'Ashr
" Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjjakan amal shalih dan
nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati
supaya menetapi kesabaran " (Al-Ashr : 1-3 ) Syaikh Nashir
As-Sa'di dalam tafsirnya menulis : " saling menasihati dalam kebenaran
yang merupakan iman dan amal shalih, yakni sebagian orang menasihati
sebagian yang lain dengan kebenaran, mendorong dan menganjurkannya.
saling menasihati dalam kesabaran adalah dalam ketaatan terhadap
Allaah, bersabar menjauhi maksiat, dan bersabar atas ketentuan-ketentuan
Allaah yang menyakitkan. dengan dua hal pertama, seseorang
menyempurnakan orang lain dan dengan keempat hal tersebut ( iman
terhadap apa yang diperintahkan dan amal shalih -yang dua lainnya- ed )
seseorang terhindar dari kerugian dan mendapat keuntungan besar. " (
Tafsir As-Sa'di hal 633) Bebaik sangkalah kepada orang yang
menasihatimu, dan nasihatilah manusia dengan kasih sayang...semoga kita
termasuk hamba Allaah yang beruntung
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar