Minggu, 07 Juli 2013

BELUM TENTU, Tiada Cela pada Seorang Penasihat dan Terdapat Cela pada yang Menerima Nasihat...




Maksud dari judul tulisan diatas ini adalah, belum tentu seseorang yang suka memberi nasihat, menulis nasihat-nasihat kebaikan adalah orang yang terlepas dari cela. boleh jadi, dengan nasihat yang dia berikan adalah bentuk nasihat untuk dirinya sendiri yang ingin dibagi dengan orang lain, atau suatu hal buruk yangpernah dia alami dan tak mau orang lain melakukan hal yang sama, atau sebagai bentuk kecintaan kepada saudaranya sehingga dengan nasihat yang dia berikan dia inginkan kebaikan untuk saudaranya..

dan juga belum tentu orang yang diberi nasihat adalah orang yang mempunyai cela, sehingga sampai timbul khusnudzhan pada pemberi nasihat , bahwa orang yang suka menasihati itu sok alim, sok pinter, sok-sokan..tidak kawan , bukan begitu

Allaah Ta'ala Berfirman dalam surat Al-'Ashr

" Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran " (Al-Ashr : 1-3 )

Syaikh Nashir As-Sa'di dalam tafsirnya menulis : " saling menasihati dalam kebenaran yang merupakan iman dan amal shalih, yakni sebagian orang menasihati sebagian yang lain dengan kebenaran, mendorong dan menganjurkannya.

saling menasihati dalam kesabaran adalah dalam ketaatan terhadap Allaah, bersabar menjauhi maksiat, dan bersabar atas ketentuan-ketentuan Allaah yang menyakitkan. dengan dua hal pertama, seseorang menyempurnakan orang lain dan dengan keempat hal tersebut ( iman terhadap apa yang diperintahkan dan amal shalih -yang dua lainnya- ed ) seseorang terhindar dari kerugian dan mendapat keuntungan besar. " ( Tafsir As-Sa'di hal 633)

Bebaik sangkalah kepada orang yang menasihatimu, dan nasihatilah manusia dengan kasih sayang...semoga kita termasuk hamba Allaah yang beruntung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar