LIHATLAH ...
ada yang perlu kita pikirkan disini, ketika saudara kita yang sudah ngaji belum mampu menerapkan sunnah secara utuh maka kita jangan mencelanya karena boleh jadi dia memiliki udzur yang kuat...
jangan sampai dengan mudah kita mengatakan
" dia udahh ngaji, tapi ko jilbabnya masih jilbab biasa belum jubah yang sebetis sih?"
"dia udah ngaji, tapi walimahnya ko ngga syar'i sih?"
"dia udah ngaji tapi masih kuliah di kampus umum sih?"
sebelum kita menduga-duga dan berprasangka yang tidak-tidak, mari kita telisik , telusuri , ada apakah gerangan dengan saudara kita sehingga dia melakukan hal itu...
taukah anda?
dulu ada seorang akhwat yang bercerita pada saya kenapa sampai dia mau melanjutkan kuliah padahal sebenarnya dia tidak mau, TERNYATA orang tua nya mengancam seandainya dia tidak mau sekolah, maka orang tuanya tidak akan menyekolahkan adik-adiknya, dan ini ancaman yang kuat...kita posisikan bagaimana seandainya kita ada pada posisi dirinya, sulit...
ada juga akhwat yang mati-matian meminta kedua orang tuanya agar walimahnya sederhana saja DAN SYAR'I, namun orang tuanya melarang dan memboykot, akhirnya walimah mereka terjadi apa adanya [yaitu mengikuti orang tuanya dengan beberapa syarat]
jangan menyamakan kondisi kita dengan kondisi orang lain, kondisi setiap orang itu berbeda, tidak semua orang tua Allaah mudahkan hatinya untuk terbuka dan menerima serta mengerti sunnah tidak semua diberi kemudahan itu, dan boleh jadi hal ini sebagai bentuk ujian agar keimanan semakin kuat, bahwa menggengam sunnah itu berat...
ada orang tua yang dasarnya memang awam sehingga mudah menerima perbedaan..
ada juga orang tua yang femahamannya sudah sangat kental sehingga aga sulit dirubah...
kita memohon pertolongan pada Allaah untuk hal ini..
intinya kondisi yang ada pada diri kita belum tentu sama pada orang lain, sehingga jangan menjadikan diri kita sebagai cermin untuk menilai orang lain...
dulu, ada akhwat yang bercrita perihal seorang ikhwan fakultas hukum yang nekad drop out karena teman-temannya bilang belajar disana haram, anda bayangkan anak ini baru ngaji, belum bisa mempertimbangkan dengan baik tapi semangat menggunung, akhirnya apa? kuliah drop out, orang tua marah, dan kacau..
jadi ,bijaklah...
bertaqwalah semampu kita..
jangan membuat manusia lari dari kebenaran..
bukankah Syari'at tentang larangan-larangan itu turun tidak diawal , karena seandainya iya, tentu orang-orang jahiliyah tidak akan mau menerima kala itu...
rangkulah dulu, beri nasihat dengan bijak, janganlah kita menghakimi
ada yang perlu kita pikirkan disini, ketika saudara kita yang sudah ngaji belum mampu menerapkan sunnah secara utuh maka kita jangan mencelanya karena boleh jadi dia memiliki udzur yang kuat...
jangan sampai dengan mudah kita mengatakan
" dia udahh ngaji, tapi ko jilbabnya masih jilbab biasa belum jubah yang sebetis sih?"
"dia udah ngaji, tapi walimahnya ko ngga syar'i sih?"
"dia udah ngaji tapi masih kuliah di kampus umum sih?"
sebelum kita menduga-duga dan berprasangka yang tidak-tidak, mari kita telisik , telusuri , ada apakah gerangan dengan saudara kita sehingga dia melakukan hal itu...
taukah anda?
dulu ada seorang akhwat yang bercerita pada saya kenapa sampai dia mau melanjutkan kuliah padahal sebenarnya dia tidak mau, TERNYATA orang tua nya mengancam seandainya dia tidak mau sekolah, maka orang tuanya tidak akan menyekolahkan adik-adiknya, dan ini ancaman yang kuat...kita posisikan bagaimana seandainya kita ada pada posisi dirinya, sulit...
ada juga akhwat yang mati-matian meminta kedua orang tuanya agar walimahnya sederhana saja DAN SYAR'I, namun orang tuanya melarang dan memboykot, akhirnya walimah mereka terjadi apa adanya [yaitu mengikuti orang tuanya dengan beberapa syarat]
jangan menyamakan kondisi kita dengan kondisi orang lain, kondisi setiap orang itu berbeda, tidak semua orang tua Allaah mudahkan hatinya untuk terbuka dan menerima serta mengerti sunnah tidak semua diberi kemudahan itu, dan boleh jadi hal ini sebagai bentuk ujian agar keimanan semakin kuat, bahwa menggengam sunnah itu berat...
ada orang tua yang dasarnya memang awam sehingga mudah menerima perbedaan..
ada juga orang tua yang femahamannya sudah sangat kental sehingga aga sulit dirubah...
kita memohon pertolongan pada Allaah untuk hal ini..
intinya kondisi yang ada pada diri kita belum tentu sama pada orang lain, sehingga jangan menjadikan diri kita sebagai cermin untuk menilai orang lain...
dulu, ada akhwat yang bercrita perihal seorang ikhwan fakultas hukum yang nekad drop out karena teman-temannya bilang belajar disana haram, anda bayangkan anak ini baru ngaji, belum bisa mempertimbangkan dengan baik tapi semangat menggunung, akhirnya apa? kuliah drop out, orang tua marah, dan kacau..
jadi ,bijaklah...
bertaqwalah semampu kita..
jangan membuat manusia lari dari kebenaran..
bukankah Syari'at tentang larangan-larangan itu turun tidak diawal , karena seandainya iya, tentu orang-orang jahiliyah tidak akan mau menerima kala itu...
rangkulah dulu, beri nasihat dengan bijak, janganlah kita menghakimi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar