Dulu pernah baca tentang filosofi ini, tapi saya lupa sumber
validnya darimana -_- tapi ingin sedikit share denga kawan-kawan,
teringat filosofi ini saat tadi sedang mengupas bawang yang sungguh
kejam karena membuat saya menangis tersedu-sedu...
Filosofi tali dapat kita analogikan dengan hubungan persahabatan, pertemanan, atau hubungan antar manusia.
Apabila ada seutas tali yang dipegang dari dua sisi, ketika satu sisi menarik dengan kuat maka sisi lainnya harus berusaha mengulurnya, begitupula sebaliknya ketika satu sisi lain mengulur dengan kuat maka sisi lainnya harus berusaha menarikanya , karena apabila yang terjadi adalah tarik-tarikan maka tali berpotensi untuk putus, begitupula apabila tali terlalu diulur berpotensi utuk menjadi terlalu longgar dan tali tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
contoh real dari Filosofi ini adalah kisah Shahabat Nabi yaitu Abu Bakr dan Umar Ibn Khattab Radiallaahhu'anhuma..., kedua sahahbat ini memiliki karakter yang berlawanan namun keduanya saling menguatkan dalam berbagai kondisi , contoh :
1. Ketika terjadi perselisihan tentang bagaimana menyikapi tawanan perang badar, Umar ketika itu mengusulkan agar para tawanana dibunuh karena ingin menunjukkan bahwa tidak ada sikap lunak kaum muslimin untuk orang-orang musyrik, sedangkan Abu bakr ketika itu mengusulkan agar mereka para tawanan tak usah dibunuh namun cukup dengan meminta tebusan, Abu bakr mengingatkan tentang tali kekerabatan dan nasab dengan mereka. dalam hal ini keduanya memiliki sikap yang berbeda, pendapat yang dipilih adalah pendapat Abu bakr meskipun akhirnya pendapat Umar dibenarkan oleh wahyu (Untuk kisah ini lihat Arrahiq Almakhtum syaikh Almubarakfury hal 337)
2. ketika terjadi pembangkangan orang-orang yang tidak mau membayar zakat pada jaman khalifah Abu bakr, umar menjadi lunak kala itu..namun, Abu bakr bersikeras untuk memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat....
lihat kasus sahabat yang mulia diatas, adakalanya sahabat kita keras maka kita berusaha untuk lunak, namun adakalanya sahabat kita terlalu lunak maka kita berusaha untuk menyeimbangkannya. karena apabila dilawan dengan hal yang sama maka yang akan terjadi adalah ketidak seimbangan dan perpecahan...
-------
Hubungan Persahabatan atau pertemanan ataupun rumah tangga seringkali retak karena sama-sama keras kepala, sama-sama egois, dan selalu menyiram bensin ketika api sedang berkobar...
mungkin filosofi diatas bisa kita terapkan dalam kehidupan , agar kehidupan itu seimbang...
reaksi manusia itu tidak konstan, adakalanya keras adakalanya pula terlalu lembek untuk hak itu perlu pengemulsi agar racikan menjadi seimbang...
dan yang terbaik adalah kita mengungkapkan apapun dengan elegan, sedikit membuang egoisme dan saling menghargai input adalah indah bukan :)
#mencoba berfilosofi# memandang dari setiap sisi
Shanty Qurratuain,
Filosofi tali dapat kita analogikan dengan hubungan persahabatan, pertemanan, atau hubungan antar manusia.
Apabila ada seutas tali yang dipegang dari dua sisi, ketika satu sisi menarik dengan kuat maka sisi lainnya harus berusaha mengulurnya, begitupula sebaliknya ketika satu sisi lain mengulur dengan kuat maka sisi lainnya harus berusaha menarikanya , karena apabila yang terjadi adalah tarik-tarikan maka tali berpotensi untuk putus, begitupula apabila tali terlalu diulur berpotensi utuk menjadi terlalu longgar dan tali tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
contoh real dari Filosofi ini adalah kisah Shahabat Nabi yaitu Abu Bakr dan Umar Ibn Khattab Radiallaahhu'anhuma..., kedua sahahbat ini memiliki karakter yang berlawanan namun keduanya saling menguatkan dalam berbagai kondisi , contoh :
1. Ketika terjadi perselisihan tentang bagaimana menyikapi tawanan perang badar, Umar ketika itu mengusulkan agar para tawanana dibunuh karena ingin menunjukkan bahwa tidak ada sikap lunak kaum muslimin untuk orang-orang musyrik, sedangkan Abu bakr ketika itu mengusulkan agar mereka para tawanan tak usah dibunuh namun cukup dengan meminta tebusan, Abu bakr mengingatkan tentang tali kekerabatan dan nasab dengan mereka. dalam hal ini keduanya memiliki sikap yang berbeda, pendapat yang dipilih adalah pendapat Abu bakr meskipun akhirnya pendapat Umar dibenarkan oleh wahyu (Untuk kisah ini lihat Arrahiq Almakhtum syaikh Almubarakfury hal 337)
2. ketika terjadi pembangkangan orang-orang yang tidak mau membayar zakat pada jaman khalifah Abu bakr, umar menjadi lunak kala itu..namun, Abu bakr bersikeras untuk memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat....
lihat kasus sahabat yang mulia diatas, adakalanya sahabat kita keras maka kita berusaha untuk lunak, namun adakalanya sahabat kita terlalu lunak maka kita berusaha untuk menyeimbangkannya. karena apabila dilawan dengan hal yang sama maka yang akan terjadi adalah ketidak seimbangan dan perpecahan...
-------
Hubungan Persahabatan atau pertemanan ataupun rumah tangga seringkali retak karena sama-sama keras kepala, sama-sama egois, dan selalu menyiram bensin ketika api sedang berkobar...
mungkin filosofi diatas bisa kita terapkan dalam kehidupan , agar kehidupan itu seimbang...
reaksi manusia itu tidak konstan, adakalanya keras adakalanya pula terlalu lembek untuk hak itu perlu pengemulsi agar racikan menjadi seimbang...
dan yang terbaik adalah kita mengungkapkan apapun dengan elegan, sedikit membuang egoisme dan saling menghargai input adalah indah bukan :)
#mencoba berfilosofi# memandang dari setiap sisi
Shanty Qurratuain,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar