Catatan hati seorang ahli gizi, muslimah, wanita biasa yang punya banyak cita-cita dan berusaha untuk mewujudkannya
Minggu, 03 Maret 2013
STATUS PESBUK = bikin ♥ ♥ ♥
Beberapa akhir ini saya sering kepikiran hal ini, disebabkan karena beberapa hal yang saya lihat dan alami... selain karena seringnya mendengar cerita tentang cinta bersemi diberanda Epbi.. sebenarnya untuk saya pribadi hal ini terlalu terburu-buru... ya terburu-buru? Walaupun tak bisa saya pungkiri bahwa manusia itu memang diciptakan dalam keadaa lemah...
Teman , sebelum kita menaruh dan menanam cinta didalam hati baiknya kita berfikir dan melakukan brainstorming dulu..
nih kira-kira Fulan atau Fulanah itu pantaskah untuk kita sukai? [saya
tidak membahas dulu aspek cinta diluar nikah karena kadang cinta itu
datang tiba-tiba, apa karena cinta adalah fitrah? ]
1.
Pengetahun : apakah kita sudah mengetahui siapa orang yang kita menjadi
cinta padanya? kalau jawabannya kita hanya tahu dari status-statusnya
atau nasihat-nasihatnya itu bukanlah sebuah jawaban untuk pertanyaan.
teman, sebelum kita memutuskan untuk mencintai kita harus sudah
terlebih dahulu memiliki pengetahuan tentang orang yang akan kita cintai
itu, mengetahui bagaimana agamanya, nasabnya, akhlaqnya keluarganya,
agamanya dan bagaimana muamalahnya dengan manusia. makanya sebelum
pernikahan itu ada masanya Ta'aruf yaitu perkenalan, kan ga mungkin
ujug-ujug baru kenal langsung ngajak ke KUA kan ? dan juga bagaimana fisiknya, ini penting ya sehingga ada syari'at nadhor..
jadi sampai sini kira-kira ketika teman memutuskan menyukai orang hanya
karena FB nya karena tulisannya atau karena nasihat-nasihatnya, teman
tahan dulu jangan jatuh dulu terus kena cinta ya, tapi pikirkan dulu .FB
hanya menggambarkan orang secara parsial dan itu pun bisa jadi dipoles
sana sini,
2. Ikhlas..
nah teman setelah kita
memiliki pengetahuan tentang orang yang kira-kira kita akan menjadi
jatuh lalu cinta padanya itu sudah ada, tahapan selanjutnya apakah kita
akan ikhlas menerima dan mencintainya dengan tulus. atau kita mencintai
hanya disebabkan melihat kelebihannya saja? karena dia pandai menasihati
atau pandai menulis atau selalu ranking 1 misalnya.
Teman,
mencintai itu kita tidak hanya melihat dari segi kelebihan, namun ketika
kita mencintai kekuarangan dan menjadikannya menjadi sebuah
kesempurnaan dengan saling melengkapi, seperti cinta dan kasih
sayang seorang ibu pada anaknya, sang ibu tahu dikala kecil anaknya itu
lemah sehingga dia gendong, dia suapi, dicebokin, terbangun ditengah
malam untuk menimang sang anak,,,yah pengorbanan dan ketulusan dalam
kelemahan itulah cinta kawan... sampai nanti yang lemah menjadi kuat ,
menjadi seseorang ...
jadi tanyakan lagi pada diri kita apakah
kita sudah yakin kita benar-benar bisa mencintai, atau hanya sekedar
kagum pada kelebihannya saja? mari tanya hati masing-masing...
3. Keyakinan..
ya kita harus yakin dengan keputusan kita untuk mencintai, beberapa aspek yang harus kita pertimbangkan :
- Apakah cinta yang akan kita tanam itu sesuai dengan yang diinginkan
Syar’at, apakah cinta yang akan kita tanam itu benar-benar dalam koridor
syar’i - apakah kita sudah yakin bahwa orang yang kita cintai itu
adalah orang yang tepat, apakah kita sudah memiliki pengetahuan
tentangnya secara benar bukan hanya sebuah riasan kepalsuan - apakah maslahat yang besar atau sebaliknya ketika memutuskan mencintai orang tersebut sudah tepat atau belum..
-apakah dengan mencintainya bisa mengantarkan kita ke jalan surga atau
malah sebaliknya menjauhkan kita dari agama dan menjerumuskan ke dalam
neraka, Nas’alullaaha ‘assalamah..
Kalau kita sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu maka… Jawab aja sendiri :D
Beberapa kata terinspirasi dari kajian Ustadz Subhan tentang Cinta..
Cinta seperti kata Ibnu Qayyim , definisi cinta itu adalah cinta itu sendiri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar